*TSd0TUWlBUC0Gpz9GSO9GpMlBA==*

Manfaat Pengapuran Lahan Pertanian

Pengolahan lahan pertanian Foto: wikImedia commons

Penulis: Dwi Tyas Pambudi, SP., M.Ling


Tanikita.com - Keberhasilan budidaya pertanian tak lepas dari peran media tanam. Walaupun tanah bukan merupakan media utama budidaya tanaman, namun pada saat ini tanah masih menjadi pilihan terkhusus di Indonesia.


Sebelum melakukan budidaya tanaman, petani sangat disaranakan untuk mengetahui kondisi tanah. Hal ini untuk menentukan dosis pemupukan baik makro dan mikro dan salah satunya adalah kemasan tanah (pH).


Kondisi tanah dengan pH masam akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tidak saja unsur hara yang terjerap/ terikat  oleh Al (alumunium), MN (mangan), dan Unsur Fe ( besi) kondisi tanah dengan pH rendah atau masam mengakibatkan kondisi tanah yang menguntungkan bagi pertumbuhan jamur parasit.


Untuk mengetahui kondisi tanah itu masam ataupun basa, perlu lakukan pengujian baik secara langsung di lapangan dengan menggunakan soil tester (alat untuk menguji pH dan Kelembaban tanah) ataupun melakukan uji contoh tanah di laboratorium. Namun sebagian petani untuk melakukan uji tanah mengalami kendala seperti biaya yang mahal.


Pada saat tanah telah dilakukan pengujian dan didapatkan kondisi tanah tersebut asam (<5) ataupun basa (>7) maka perlu dilakukan modifikasi ataupun melakukan perubahan-perubahan pada kondisi tanah yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman tersebut. Kondisi  masam sangat dibutuhkan pengapuran selain pemberian kompos.


Kegiatan pengapuran merupakan upaya untuk menaikkan pH tanah dengan cara menambahkan kapur ke dalam tanah. Tujuan utama dari pengapuran ini ialah untuk meningkatkan pH tanah dari pH masam menjadi pH netral.

Baca Juga: Meningkatkan Produksi Padi


Pemicu yang menyebabkan pH tanah rendah diantaranya adalah:

  • Curah hujan yang tinggi pada lahan tanpa tutupan mengakibatkan tercucinya unsur hara pada tanah, kemudian berimplikasi pada terbentuknya tanah asam.
  • Adanya unsur Al (aluminium), Cu (tembaga), Mn (mangan) dan Fe (besi) yang berlebihan.
  • Air tergenang secara terus menerus pada lahan karena drainase yang tidak baik.
  • Dekomposisi bahan organik yang mengeluarkan kalsium dari dalam tanah.
  • Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan seperti pupuk dengan kandungan Nitrogen. Secara umum tanah dengan pH rendah merupakan tanah dengan kekurangan kalsium dan magnesium.


Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui manfaat pengapuran. Hasil penelitian Sunarsih tahun 2018 di Riau, pemberian berbagai dosis dolomit meningkatakan pH tanah dan produksi tanaman tomat pada media gambut, pH yang di mulai dari 3.5 menjadi 5 hingga 7 pada masa generativ awal. Peningkatan produksi yang tertinggi terdapat pada perlakuan 3500 kg/ha. Pemberian 500-3500 kg/ha dolomit mampu meningkatkan produksi tomat pada media gambut dibandingkan tanpa perlakuan.


Tujuan Pengapuran Tanah 

Pemberian input kapur pada tanah masam bertujuan untuk mengembalikan pH tanah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kelarutan Al dalam tanah dapat ditekan.


Pengapuran tanah selain untuk menaikkan pH tanah, menambah unsur Ca, Mg dan juga membuat ketersediaan P maupun Mo, mengurangi keracunan Fe, Mn dan Al, memperbaiki kehidupan mikroorganisme tanah dan mengaktifkan pembentukan bintil-bintil akar (Sutanto, 2002).


Penambahan nutrisi berupa kapur dalam hal budidaya bisa digantikan dengan penggunaan kalsit dan dolomit dengan perbandingan yang tepat. Penggunaan Kalsit yang kaya akan unsur Ca (kalsium karbonat atau CaCO3) dan dolomit dengan kandungan hara Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) tinggi, sangat bermanfaat untuk pengapuran tanah masam dan juga sebagai pupuk bagi tanah dan tanaman yang berfungsi dalam menyuplai unsur Kalsium dan Magnesium untuk kebutuhan tanaman dan menetralkan pH tanah.


Manfaat Pengapuran Tanah

Manfaat kapur yang diberikan kedalam tanah adalah :

  1. Menurunkan pH tanah
  2. Menurunkan kelarutan Al
  3. Meningkatkan kandungan unsur hara Ca dan Mg.
  4. Memperbaiki tekstur, struktur dan memantapka agregat tanah
  5. Menurunkan tingkat bahaya erosi karena agregat tanh yang mantap
  6. Memperbaiki sifat biologi tanah seperti aktivitas mikro organism.


Cara Pengapuran Tanah

Pelaksanaan pengapuran harus memperhatikan dosis-dosis yang dianjurkan; penebaran, pembenaman, dan pencampuran kapur pada tanah harus dalam dan merata; dan. penebaran dan pembenaman kapur ke dalam tanah supaya dilakukan pada akhir musim kemarau menjelang musim hujan misalnya 2-4 minggu sebelum tanam.


Cara pengapuran sendiri yang sesuai dengan rekomendasi pengapuran adalah :

  1. Setelah dilakukan pengolahan tanah diolah baik itu dicangkul atau dibajak.
  2. Kapur ditabur merata diatas permukaan tanah, dengan dosis kapur sesuia dengan kebutuhan tanaman
  3. Tanah diaduk hingga kedalaman 20 cm
  4. Dibiarkan selama 2 minggu baru kemudian ditanami.


Daftar Pustaka.

Sunarsih Sunarsih, Intan Sari, Yoyon Riono. 2018. PENGARUH DOSIS PENGAPURAN TERHADAP PENINGKATAN pH TANAH DAN PRODUKSI TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) PADA MEDIA GAMBUT. Jurnal Agro Indragiri 3 (01), 266= 276-266= 276, 2018

Sutanto, 2002, Penerapan Pertanian Organik, Kanisius, Yogyakarta

Comments4

  1. Mau tanya pak, pertanyaanya agak out of topic ini. Jdi klo misalnya kondisi tanah yang keseringan di semprot dengan racun pestisida atau sejenisnya apakah mempengaruhi kesuburan tanah? Sebelumnya terrimakassih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih sebelumnya sudah berkunjung ke tanikita.com. penggunaan herbisida yang terus menerus dan berlebihan secara fisika akan merusak struktur tanah dan kondisi biologi tanah. Tanah menjadi tidak stabil karena biota tanah misalnya cacing, rhizobium, tricoderma dll menghindari area tanah yang mengandung herbisida. Biota tanah tersebut merupakan dekomposer seresah untuk menjadi pupuk.

      Selain itu tutupan lahan tidak ada karena cover crop mati terkena herbisida. Kelembaban tanah menurun, terjadi erosi atau pencucian lahan (leaching) yang mengakibatkan lapisan tanah bagian top soil yang banyak mengandung unsur hara menjadi habis.

      Delete
  2. Nah nambah wawasan lgi nih,saya ga tau atau jarang dengar kalau tanah itu ada asam dan basa nya,mungkin pernah dengar namun hanya sepintas saat sekolah dulu,tapi ga pernah tau secara penuh, gimana tanah yg baik untuk bercocok tanam seperti apa dan gimana ,yg saya tau tanah harus gembur dan di beri pupuk saja,ga lebih dari itu,mohon maaf kalau salah hehe

    ReplyDelete
  3. Tanah digemburkan di pupuk kimia dan kandang sepertinya sudah cukup baik untuk budidaya Bu.

    ReplyDelete

Komentar dengan link tidak diperkenankan.

Type above and press Enter to search.