*TSd0TUWlBUC0Gpz9GSO9GpMlBA==*

Teknis Budidaya Bawang Daun Full Power

Turmuji, Petani Bawang Daun Desa Sumber Urip, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Foto: Dwi Tyas Pambudi 


Andi Sedio, SP (Praktisi Pestisida dan Penyakit Tanaman)


Tanikita.com - Bawang daun, juga dikenal sebagai daun bawang, luncang, loncang atau scallion, adalah jenis tanaman yang termasuk dalam keluarga Allium. Tanaman ini memiliki daun berbentuk silinder dan tidak membentuk umbi seperti bawang bombay atau bawang putih.


Sejarah Bawang Daun

Bawang daun, telah digunakan dalam masakan selama ribuan tahun. Meskipun sulit untuk menentukan sejarah tepatnya, bawang daun diyakini berasal dari wilayah Asia Timur, terutama Tiongkok. 


Di Tiongkok, bawang daun telah digunakan dalam masakan sejak zaman kuno. Referensi tertulis tertua mengenai penggunaan bawang daun dalam masakan Tiongkok dapat ditemukan dalam buku-buku sejarah dan kuliner yang berasal dari periode Dinasti Zhou (1046-256 SM). Bawang daun telah menjadi salah satu bahan penting dalam masakan Tiongkok, memberikan rasa dan aroma yang khas pada hidangan.


Dari Tiongkok, penggunaan bawang daun menyebar ke negara-negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korea. Di Jepang, bawang daun dikenal dengan sebutan "negi" dan sering digunakan dalam hidangan seperti soba, nabe (hot pot), dan yakitori. Di Korea, bawang daun dikenal dengan sebutan "pa" dan sering digunakan dalam hidangan seperti kimchi, jeon (pancake), dan bibimbap.


Penggunaan bawang daun juga menyebar ke berbagai negara di luar Asia. Di berbagai masakan Barat, bawang daun sering digunakan sebagai bahan tambahan untuk memberikan aroma dan rasa segar pada hidangan seperti sup, saus, atau salad.


Hingga saat ini, bawang daun tetap menjadi bahan penting dalam masakan di berbagai budaya. Kemampuannya untuk memberikan aroma dan rasa segar serta kandungan nutrisinya membuatnya populer dalam berbagai hidangan di seluruh dunia.


Produksi

Produksi bawang daun dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran lahan yang digunakan, metode budidaya, varietas bawang daun yang ditanam, kondisi lingkungan, dan praktik budidaya yang digunakan. 


Produksi bawang daun biasanya diukur dalam ton per hektar. Jumlah hasil yang dapat dicapai bervariasi, tetapi dengan praktik budidaya yang tepat, produksi antara 15 hingga 20 ton per hektar dapat dicapai.


Bawang daun biasanya siap dipanen dalam waktu sekitar 60 hingga 90 hari setelah penanaman, tergantung pada varietas yang digunakan. Namun, Anda juga bisa memanen daun-daun yang lebih muda sebelum mencapai masa panen penuh, tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda.


Manfaat

Bawang daun memiliki sejumlah manfaat yang bermanfaat bagi kesehatan dan dapur. Berikut adalah beberapa manfaat utama bawang daun:


1. Sumber nutrisi: Bawang daun kaya akan nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, vitamin K, vitamin B6, asam folat, kalsium, zat besi, dan serat makanan. Mengonsumsi bawang daun dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh.


2. Kesehatan jantung: Bawang daun mengandung senyawa allicin, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol. Hal ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.


3. Sistem kekebalan tubuh: Bawang daun mengandung antioksidan yang kuat, seperti flavonoid dan polifenol. Antioksidan ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.


4. Anti-inflamasi: Senyawa-senyawa dalam bawang daun memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Ini dapat mengurangi risiko penyakit inflamasi seperti arthritis dan penyakit radang usus.


5. Detoksifikasi: Bawang daun memiliki sifat detoksifikasi yang membantu membersihkan tubuh dari racun dan zat-zat berbahaya. Ini dapat membantu menjaga kesehatan hati dan organ-organ detoksifikasi lainnya.


6. Pencernaan: Serat makanan yang tinggi dalam bawang daun dapat membantu meningkatkan fungsi pencernaan, mengurangi sembelit, dan memperbaiki kesehatan usus.


7. Antioksidan: Bawang daun mengandung senyawa-senyawa antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Ini dapat membantu melawan penuaan dini dan mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti kanker.


8. Rasa dan aroma: Bawang daun memberikan rasa dan aroma yang khas pada masakan. Ia dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai hidangan, memberikan cita rasa yang segar dan kaya.


Perlu diingat bahwa manfaat bawang daun ini dapat bervariasi tergantung pada cara konsumsi dan jumlah yang dikonsumsi. Penting untuk mengonsumsinya dalam batas yang wajar sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis sebelum mengonsumsi bawang daun dalam jumlah besar.


Syarat Tumbuh

Untuk tumbuh bawang daun (Allium fistulosum), ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi:


1. Suhu: Bawang daun tumbuh dengan baik pada suhu antara 15 hingga 25 derajat Celsius. Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi bawang daun.


2. Pencahayaan: Bawang daun membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Sebaiknya ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung selama 6-8 jam sehari. Namun, bawang daun juga bisa tumbuh di tempat yang teduh sebagian.


3. Tanah: Tanah yang ideal untuk bawang daun adalah tanah yang gembur, kaya humus, dan memiliki drainase yang baik. Pastikan tanah memiliki pH netral hingga sedikit asam (pH sekitar 6 hingga 7).


4. Kebutuhan air: Bawang daun membutuhkan penyiraman yang cukup tetapi tidak berlebihan. Tanah harus lembab tetapi tidak tergenang air. Jaga agar tanah tetap lembab tetapi tidak terlalu basah.


5. Pemupukan: Berikan pupuk organik atau pupuk nitrogen ke tanah sebelum menanam bawang daun. Pupuk nitrogen membantu pertumbuhan daun yang baik. Anda juga bisa memberikan pupuk tambahan saat tanaman mulai tumbuh, dengan dosis yang disarankan.


6. Perawatan dan pemangkasan: Pemangkasan daun yang tua atau rusak akan merangsang pertumbuhan daun baru. Pemangkasan juga membantu menjaga kebersihan dan kesehatan tanaman.


7. Penanaman dan jarak tanam: Bawang daun dapat ditanam dari biji atau bibit. Jika menggunakan biji, sebaiknya ditanam pada kedalaman sekitar 1-2 cm dalam barisan yang terpisah sekitar 15-20 cm. Jika menggunakan bibit, tanam bibit pada kedalaman yang sama dengan akar tertutup tanah. Jarak tanam antarbibit sekitar 10-15 cm.


8. Hama dan penyakit: Perhatikan serangan hama dan penyakit pada bawang daun, seperti kutu daun, ulat, atau penyakit jamur. Jika terjadi serangan, segera lakukan tindakan pengendalian yang tepat.


Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, Anda dapat menumbuhkan bawang daun dengan baik. Ingatlah untuk selalu memperhatikan perawatan yang diperlukan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar tanaman.

Produk Rekomendasi dari PT Java Mas. Foto: Andi Sedio


Budidaya Bawang Daun

Ada beberapa tahapan dalam budidaya bawang daun. Secara rinci akan di bahas sebagai berikut


a. Persiapan Bibit 

Umur bibit bawang daun dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk varietas bawang daun yang ditanam, kondisi pertumbuhan, dan cara pembiakan bibit. Namun, umumnya, bibit bawang daun siap untuk dipindahkan atau dipanen dalam rentang waktu tertentu setelah disemai atau ditanam. Berikut adalah perkiraan umur bibit bawang daun. Pertama: Jika Anda menyemai biji bawang daun, biasanya bibit akan mulai tumbuh dan menunjukkan daun-daun pertama dalam waktu sekitar 7 hingga 10 hari setelah penyemaian. Setelah itu, Anda dapat memindahkan bibit ke tempat yang lebih luas dalam waktu sekitar 3 hingga 4 minggu. Kedua: Dari pemisahan tunas: Jika Anda menggunakan metode pemisahan tunas, yaitu memisahkan tunas dari umbi bawang daun yang sudah ada, bibit biasanya sudah cukup besar dan siap untuk ditanam setelah berumur 75-80 hari.


b  Pengolahan Lahan

Pengolahan tanah tidak dianjurkan terlalu basah namun cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul, dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik. Proses ini juga agar tanah menjadi steril dari bakteri dan jamur yang merugikan. Sterilisasi ini memanfaatkan sinar matahari langsung.


Selanjutnya lahan di buat guludan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul. Dengan ketinggian bedengan yang akan ditanami 30 - 40 cm (atau sesuaikan dengan tinggi irigasi setempat) dan lebar 100 cm.


Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan dengan komposisi: 

  • Kotoran Kambing Fermentasi / Super Kompos "ZOOMASS" = 7 - 15 ton/Ha
  • Java Zea (Zeolite Active = konfersi terbaik kalsium pertanian)= 1 - 1.5 ton/Ha 
  • Java Zet-K= 50 kg/Ha
  • NPK BLACK "ION"= 600 kg/Ha
  • BIO FOSFAT= 500 - 700 kg/Ha


Tujuan dari pupuk organik, sumber mineral mikro dan Zeolite Aktive diberikan sebelum olah lahan adalah agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas dan daya cekam terhadap air.


Barisan bedengan disiram / dilembabkan dengan air bersih + Radix 3 ml/ltr + Nematisida (bahan aktif Karbofuran dengan dosis ajuran produsen) dan tutup dengan mulsa hitam perak.


c. Penanaman bibit (0 HST)

Sebelum dilakukan penanaman bibit bawang daun, sebaiknya lobang tanam pada mulsa diaplikasi BIO FOSFAT+++. BIO FOSFAT+++ diaduk dan ditebarkan pada tanam kurang lebih 5 - 10 cm dari permukaan tanah bagian atas. Aplikasi ini sebagai pupuk dasae dan dapat menekan serangan layu bakteri dan cendawan yang merugikan tanaman.


Selanjutnya bibit ditanam:

  • Penanaman bibit dengan jarak antar bedengan 100 - 60 - 100 - 60 cm dst
  • Jarak antar barisan tanaman dalam bedengan 20 cm
  • Jarak dalam barisan 20 cm (1 bibit/lubang)
  • Arah barisan bedengan Utara - Selatan


d. Penyemprotan (4 HST)

Setelah pindah tanam berumur 4 Hst dilakukan penyemprotan pada lubang tanam dengan aplikasi bahan-bahan sebagai berikut:


  • Sistem spray kasar (tidak mengembun)
  • NPK Super Folium 3 gr/ltr
  • Java Green 0.5 gr/ltr
  • Radix 3 ml/ltr
  • Plasto + (perekat) 0.25 ml/ltr


e. Penyemprotan (9 HST)

Penyemprotan 9 Hst dilakukan pada pangkal batang bawah atau lubang tanam. Aplikasi yang dilakukan:


  • Sistem spray kasar (tidak mengembun)
  • NPK Super Folium 1 gr/ltr
  • Java Green 0.5 gr/ltr
  • Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr


f. Penyemprotan (14 HST)

Penyemprotan 14 Hst dilakukan pada daun dan pangkal batang bawah atau lubang tanam. Aplikasi yang dilakukan:


  • Sistem spray kasar (tidak mengembun)
  • NPK Super Folium 1 gr/ltr
  • Java Green 0.5 gr/ltr
  • Big Phospor 2 ml/ltr
  • Java Higros Calsium 1 gr/ltr
  • X-ZO 1 ml/ltr
  • Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr


g. Penyemprotan (19 HST)

Penyemprotan 19 Hst dilakukan pada daudan pangkal batang bawah atau lubang tanam. Aplikasi yang dilakukan:

  • Sistem spray kasar (tidak mengembun)
  • NPK Super Folium 1 gr/ltr
  • Java Green 0.5 gr/ltr
  • Radix 2 ml/ltr
  • Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr


h. Penyemprotan (24 HST)

Penyemprotan 24 Hst dilakukan pada daun atau dan pangkal batang bawah Aplikasi yang dilakukan:

  • Sistem spray kasar (tidak mengembun)
  • NPK Super Folium 1 gr/ltr
  • Java Higros Calsium 1 gr/ltr
  • Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr


i. Penyemprotan (29 HST)

Sebelum dilakukan Penyemprotan, dilakukan perempelan pada daun-daun yang sudah tua. Hal ini dilakukan untuk mengurangi serangan penyakit dan meningkatkan jumlah anakan. Pada umur 29 Hst dilakukan penyemprotan pada pangkal batang bawah atau lubang tanam. Aplikasi yang dilakukan:


  • Sistem spray kasar (tidak mengembun)
  • NPK Super Folium 2 gr/ltr
  • Java Green 0.5 gr/ltr
  • Big Phospor 3 ml/ltr
  • Java Higros Calsium 2 gr/ltr
  • Radix 3 ml/ltr
  • X-ZO 1 ml/ltr
  • Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr


j. Penyemprotan (33 HST)

Penyemprotan 33 Hst dilakukan pada pangkal batang bawah atau lubang tanam. Aplikasi yang dilakukan:


  • istem spray kasar (tidak mengembun)
  • NPK Super Folium 2 gr/ltr
  • Java Green 0.5 gr/ltr
  • X-ZO 1 ml/ltr
  • Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr


k. Penyemprotan (38 HST)

Penyemprotan 38 Hst dilakukan pada pangkal batang bawah atau lubang tanam. Aplikasi yang dilakukan:

  • Sistem spray kasar (tidak mengembun)
  • NPK Super Folium 2 gr/ltr
  • Java Green 0.5 gr/ltr
  • Big Phospor 3 ml/ltr
  • Java Higros Calsium 2 gr/ltr
  • X-ZO 1 ml/ltr
  • Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr


l. Penyemprotan (42 HST)

Penyemprotan 42 Hst dilakukan pada daun atau dan pangkal batang bawah Aplikasi yang dilakukan:

  • Sistem spray kasar (tidak mengembun)
  • Java Green 0.5 gr/ltr
  • Radix 2 ml/ltr
  • Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr


m. Penyemprotan (45 HST dan 52 HST)

Penyemprotan 45 Hst dan 52 Hst dilakukan pada daun atau dan pangkal batang bawah Aplikasi yang dilakukan

  • Sistem spray kasar (tidak mengembun)
  • NPK Super Folium 2 gr/ltr
  • Java Green 2 gr/ltr
  • Big Phospor 3 ml/ltr
  • Java Higros Calsium 2 gr/ltr
  • Radix 3 ml/ltr
  • X-ZO 2 ml/ltr
  • Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr


Pemanenan

Bawang daun dapat dipanen untuk konsumsi dengan tanda jumlah anakan yang sudah banyak berkisar 7-15 batang anakan serta berumur 65-80 HST atau sesuai dengan jenis bibit dan ketinggian tempat.

Editor: Dwi Tyas Pambudi

Comments0

Komentar dengan link tidak diperkenankan.

Type above and press Enter to search.