*TSd0TUWlBUC0Gpz9GSO9GpMlBA==*

Mari Berlibur di Kabawetan

Foto jalan dan kebun teh di Kabawetan
Foto: Dwi Tyas Pambudi

Tanikita.com - Tak lengkap bila traveller berkunjung ke Kabupaten Kepahiang, tidak singgah di kebun teh Kabawetan

Hamparan perkebunan teh yang tepatnya berada di Kelurahan Tangsi Baru, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu memiliki topografi yang berbukit dan mempunyai lereng yang ditutupi hijaunya tanaman teh. Keindahan yang dimiliki perkebunan ini, sungguh sangat disayangkan bila tidak dikunjungi. Pesona ini menjadikan kebun teh Kabawetan salah satu tujuan destinasi wisata bagi liburan keluarga terkhusus bagi traveller yang suka destinasi agrowisata. 

Baca Juga: Kabawetan Surga Wisata Alam 

Untuk mengunjungi agrowisata kebun teh Kabawetan traveller tidak perlu khawatir dengan sarana dan prasarana. Pemerintah Kabupaten Kepahiang telah menyiapkan aksesibilitas jalan yang telah dihotmix sepanjang perjalan menuju lokasi. Perjalan menuju lokasi akan ditempuh selama kurang kebih 20 menit dengan jarak 10 km bila ditempuh dari ibukota Kabupaten. Sedangkan bagi traveller yang berasal dari Kota Bengkulu, perjalanan dapat ditempuh selama 2 jam perjalanan dengan jarak tempuh 83 kilometer. Sarana transportasi dapat menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat

Dengan ketinggian 1000 Mdpl, beriklim dingin, curah hujan yang tinggi, udara yang sejuk dan potensi kesuburan tanah yang luar biasa, memungkinkan tanaman teh bisa tumbuh baik. Anugerah ini menjadikan Kabawetan berpeluang menjadi salah satu tujuan destinasi agrowisata kebun teh yang dimiliki Provinsi Bengkulu. 

Memasuki kawasan kebun teh, traveller akan disuguhi hamparan kebun teh yang luas dengan harumnya bunga dan daun teh yang khas. Jalan setapak yang berada di setiap blok kebun, menjadi salah satu jalan alternatif untuk masuk lebih ke dalam area kebun untuk menikmati indahnya tanaman ini atau sekedar berswafoto untuk mengabadikan perjalanan ini. Keindahan dan pesona alami ini dengan hamparan kebun teh yang luas, pemandangan yang indah, suasana dingin dan berkabut, traveller akan dapatkan dengan biaya gratis.

Foto hamparan kebun teh Kabawetan
Foto: Riyan Saputra

Memandang luasnya hamparan kebun teh, dengan udara sejuk khas pegunungan, suasana udara yang bersih dan segar terasa akan nyaman sekali. Tanpa hiruk pikuk kendaraan bermotor dan udara yang pengab, pastinya akan membuat traveler akan merasakan sensasi suana liburan yang luar biasa.

Bila traveller ingin menikmati suasana pedesaan yang ciri khas budaya Jawa, traveller bisa mengunjungi desa diseputar kebun teh Kabawetan seperti Kelurahan Tangsi Baru, Desa Air Sempiang, Desa Barat Wetan, Desa Sidorejo. Bila traveller beruntung, pada moment tertentu akan ada kegiatan pertunjukan seni seperti kuda lumping, campur sari, pertunjukan wayang kulit untuk melaksanakn ruwatan bumi (bersih desa) yang biasanya dilaksanakan pada tanggal 1 bulan muharam setiap tahunnya.

Pada musim libur akhir pekan atau hari libur nasional, pengunjung kawasan cukup ramai dibandingkan dengan hari biasanya. Terkadang pengunjung akan membludak dan mengakibatkan kemacetan. Momen-momen ini terjadi bila menyambut hari raya idul fitri atau libur lebaran. Pengunjungan tidak hanya dari kalangan muda-mudi, orang tua dan anak-anak pun banyak yang datang walau hanya sekedar duduk-duduk dan menikmati keindahan kebun teh sambil bercengkrama dengan keluarga. 

Sejaran Singkat Kebun Teh Kabawetan

Kebun teh Kabawetan pada mulanya bernama N.V.Land Bovus Maatschaapy pada tahun 1925 yang berkantor pusat di Sumatera Selatan dan merupakan peninggalan Belanda. Pada saat itu kebun ditanami kopi dan kina. Selanjutnya pada tahun 1933-1936, pihak perusahaan mencoba membudidayakan tanaman teh. Pada tahun 1935 kebun dan pabriknya mulai didirikan. 

Baca Juga: Kopi dan Perubahan Iklim 

Pada masa pendudukan Jepang, perkebunan ini diambil alih pemerintah Jepang, dengan hasil olahan tehnya “Teh Kabawetan”. Setelah Indonesia merdeka perkebunan ini pun diambil alih oleh Pemerintah Indonesia dan sempat terlantar. Pada tahun 1965 perusahan dijalankan oleh PT. Trisula Ulung Mega Surya.

Tidak berhenti disini, selanjutnya perkebunan ini diambil alih oleh Pemda Tingkat I Bengkulu atara tahun 1975-1979, lalu diserahkan oleh Pemda Kepada PT Kabawetan dan pada tahun 1980 disewakan pada PTPN XXIII dengan luas lahan keseluruhan 1.911,7 hektare. Setelah itu diserahkan pengelolaannya kepada swata dan sampai sekarang dimiliki oleh PT. Sarana Mandiri Mukti. Pada saat ini luas kebun teh Kabawetan mempunyai luas 1000 ha dengan HGU yang dikuasai oleh PT. Sarana Mandiri Mukti (dikutip dari Liputan6.com. 09 Feb 2017)

Kenyamanan dan Keamanan

Sebagai tempat daerah tujuan wisata (DTW), Kabawetan telah siap untuk menerima para wisatawan. Untuk mendukung kenyamanan dan keamanan wisatwan, telah dibangun homestay, Guest house, Polsek Kabawetan, sentra pengobatan Puskesmas yang letaknya tepat diseputar perkebunan Kabawetan. Untuk kuliner dan sarana beribadah juga telah siap. Warung-warung kecil/UKM, penjual bakso, lotek, lontong, bakso, lesehan, makanan ringan juga siap melayani kebutuhan traveller. 

Untuk keramahan masyarakatnya tidak perlu diragukan, dengan kultur masyarakat Jawa, warganya pun murah senyum dan ramah. Kebutuhan akan informasi ataupun tempat destinasi wisata lainnya yang dibutuhkan traveller di Kabawetan, masyarakat akan membantu dengan sukarela tanpa mengeluarkan biaya tips.

Sebagai salah satu kota transit yang menghubungan Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi dan Sumatera Barat, Kepahiang akan menjadi pusat bisnis pariwisata alam ataupun agrowisata di Sumatera. Dirangkum dari berbagai sumber.

Penulis: Dwi Tyas Pambudi

Comments0

Komentar dengan link tidak diperkenankan.

Type above and press Enter to search.