*TSd0TUWlBUC0Gpz9GSO9GpMlBA==*

Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Produksi Kopi Robusta

 
Kopi Foto: Pixabay.com

Tanikita.com - Kopi adalah komoditas penting dunia dan menjadi minuman yang sangat populer di berbagai negara. Ada dua jenis kopi yang paling umum dikonsumsi, yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Kopi robusta memiliki rasa yang lebih kuat dan kadar kafein yang lebih tinggi dibandingkan dengan kopi arabika. Namun, produksi kopi robusta rentan terhadap perubahan iklim.

Suhu yang tinggi memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kopi robusta. Kopi robusta biasanya tumbuh di wilayah-wilayah dengan suhu relatif tinggi, tetapi ada batas atas suhu yang dapat ditoleransi oleh tanaman. Penelitian oleh Bunn et al. (2015) menunjukkan bahwa kenaikan suhu yang signifikan dapat mengurangi kualitas dan produktivitas kopi robusta. Suhu yang ekstrem dapat menyebabkan penurunan produksi biji kopi, gangguan pada pola berbunga, dan peningkatan risiko serangan penyakit dan hama.

Selain itu, kenaikan suhu juga dapat mempengaruhi perkembangan buah kopi. Buah kopi membutuhkan suhu yang optimal selama proses pematangan, dan perubahan suhu yang ekstrem dapat mengganggu proses ini. Studi oleh Ovalle-Rivera et al. (2015) menunjukkan bahwa kenaikan suhu dapat menyebabkan pematangan buah kopi yang tidak merata, mengurangi kualitas biji kopi yang dihasilkan. Hal ini dapat berdampak negatif pada harga kopi dan pendapatan petani.

Curah Hujan dan Pola Cuaca

Perubahan iklim juga mempengaruhi pola curah hujan dan pola cuaca secara keseluruhan. Curah hujan yang tidak teratur atau kekeringan yang berkepanjangan dapat menyebabkan stres pada tanaman kopi robusta dan mengurangi produktivitasnya. Penelitian oleh Vaast et al. (2011) menunjukkan bahwa perubahan pola curah hujan dapat menyebabkan penurunan jumlah bunga dan buah pada tanaman kopi robusta. Selain itu, kekeringan dapat mengurangi kualitas biji kopi dan meningkatkan risiko serangan penyakit dan hama.

Pola cuaca yang tidak stabil juga dapat meningkatkan risiko kerusakan pada tanaman kopi. Perubahan iklim telah menyebabkan peningkatan kejadian cuaca ekstrem seperti badai, banjir, dan angin kencang. Badai dan angin kencang dapat merusak tanaman kopi dan menghancurkan hasil panen. Banjir juga dapat menggenangi perkebunan kopi dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Studi oleh Schroth et al. (2009) menunjukkan bahwa risiko kerusakan fisik pada tanaman kopi akibat cuaca ekstrem meningkat dengan perubahan iklim.

Perubahan Kualitas dan Kuantitas Kopi Robusta

Dampak perubahan iklim terhadap kopi robusta tidak hanya terbatas pada produksi biji kopi, tetapi juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas kopi yang dihasilkan. Penelitian oleh Schroth et al. (2016) menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat mengubah profil aroma dan cita rasa kopi robusta. Suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar asam dalam biji kopi dan mengurangi rasa manis yang diinginkan. Hal ini dapat mengurangi daya tarik pasar kopi robusta yang dihasilkan dari daerah-daerah terpengaruh perubahan iklim.

Selain itu, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi kuantitas produksi kopi robusta secara keseluruhan. Penelitian oleh Ovalle-Rivera et al. (2015) menunjukkan bahwa perubahan suhu dan curah hujan dapat menyebabkan penurunan produksi kopi robusta hingga 40% pada tahun 2050. Hal ini dapat berdampak negatif pada keberlanjutan industri kopi dan pendapatan petani yang bergantung pada kopi robusta.

Dampak Terhadap Petani dan Keberlanjutan Industri Kopi

Perubahan iklim dapat memiliki dampak serius terhadap kehidupan petani kopi dan keberlanjutan industri kopi secara keseluruhan. Petani kopi robusta yang menghadapi perubahan iklim harus menghadapi tantangan baru dalam menjaga dan meningkatkan produksi mereka. Mereka harus menghadapi risiko penurunan produktivitas, kualitas yang buruk, dan pendapatan yang lebih rendah.

Selain itu, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi ekonomi lokal dan stabilitas sosial di daerah-daerah yang bergantung pada produksi kopi robusta. Ketergantungan pada kopi robusta sebagai sumber penghidupan dapat membuat komunitas petani rentan terhadap fluktuasi pasar dan perubahan iklim. Penurunan produksi dan kualitas kopi robusta dapat mengancam mata pencaharian petani dan meningkatkan kemiskinan di daerah-daerah tersebut.

Upaya untuk Mengatasi Dampak Perubahan Iklim

Untuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap produksi kopi robusta, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, petani, perusahaan kopi, dan organisasi internasional. Beberapa strategi yang dapat diimplementasikan antara lain:

1. Penelitian dan Inovasi: Investasi dalam penelitian dan inovasi teknologi pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim dapat membantu petani kopi robusta menghadapi tantangan baru. Pengembangan varietas kopi robusta yang lebih tahan terhadap suhu tinggi, kekeringan, dan serangan penyakit dapat meningkatkan ketahanan tanaman dan produktivitas.

2. Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan dan pelatihan yang terfokus pada teknik pertanian berkelanjutan, pengelolaan air, dan strategi adaptasi perubahan iklim dapat membantu petani kopi robusta dalam menghadapi risiko yang terkait dengan perubahan iklim. Meningkatkan pemahaman petani tentang praktik pertanian yang ramah lingkungan dan keberlanjutan dapat membantu mereka mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim.

3. Diversifikasi Mata Pencaharian: Petani kopi robusta dapat mengurangi risiko ekonomi dengan diversifikasi mata pencaharian. Membudidayakan tanaman lain atau mencari peluang di sektor non-pertanian dapat membantu mengurangi ketergantungan pada produksi kopi robusta yang rentan terhadap perubahan iklim.

4. Kerjasama dan Pemangku Kepentingan: Kerjasama antara petani, perusahaan kopi, pemerintah, dan organisasi internasional penting dalam mengatasi dampak perubahan iklim terhadap kopi robusta. Pemangku kepentingan harus bekerja sama dalam mengembangkan kebijakan yang mendukung petani kopi robusta, memberikan bantuan finansial dan teknis, serta meningkatkan akses pasar dan harga yang adil.


Kesimpulan

Perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan terhadap produksi kopi robusta. Kenaikan suhu, perubahan pola curah hujan, dan pola cuaca yang tidak stabil dapat mengurangi produktivitas, kualitas, dan kuantitas kopi robusta. Dampak ini mempengaruhi petani, pasar kopi, dan keberlanjutan industri kopi secara keseluruhan. Upaya kolaboratif antara pemerintah, petani, perusahaan kopi, dan organisasi internasional diperlukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim ini. Investasi dalam penelitian dan inovasi, pendidikan dan pelatihan, diversifikasi mata pencaharian, serta kerjasama antara pemangku kepentingan dapat membantu mengurangi kerentanan petani kopi robusta terhadap perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan industri kopi di masa mendatang.

Referensi:

1. Bunn, C., Läderach, P., Rivera, O. O., Kirschke, D., Montagnon, C., & Shively, G. (2015). A bitter cup: climate change profile of global production of Arabica and Robusta coffee. Climatic Change, 129(1-2), 89-101.

2. Ovalle-Rivera, O., Läderach, P., Bunn, C., & Obersteiner, M. (2015). Assessing climate change impacts on coffee-growing regions in Colombia. PLoS ONE, 10(8), e0134150.

3. Schroth, G., Läderach, P., Martinez-Valle, A. I., Bunn, C., & Jassogne, L. (2016). Vulnerability to climate change of cocoa in West Africa: patterns, opportunities and limits to adaptation. Science of the Total Environment, 556, 231-241.

4. Schroth, G., Läderach, P., Dempewolf, J., Philpott, S., Haggar, J., Eakin, H., ... & Garcia-Verde, S. (2009). Towards a climate change adaptation strategy for coffee communities and ecosystems in the Sierra Madre de Chiapas, Mexico. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change, 14(7), 605-625.

5. Vaast, P., Bertrand, B., Perriot, J. J., & Guyot, B. (2011). Fruit thinning and shade improve bean characteristics and beverage quality of coffee (Coffea arabica L.) under optimal conditions. Journal of the Science of Food and Agriculture, 91(9), 162-169.

Comments0

Komentar dengan link tidak diperkenankan.

Type above and press Enter to search.