*TSd0TUWlBUC0Gpz9GSO9GpMlBA==*

Musnahnya Kersip Acaman Bagi Budaya dan Makanan Khas Suku Rejang (Bagian 3)

Kersip Foto: Dwi Tyas Pambudi

2. Makanan Khas dan Sumber Protein

Keragaman dan kekhasan makanan pada suatu tempat yang ada pada setiap etnis atau suku yang ada di Indonesia sangat erat kaitannya dengan potensi sumberdaya alam lokal dan kondisi sosial yang membentuk budaya masyarakat. Sumber daya alam lokal yang ada pada suatu wilayah sangat memengaruhi kekhasan makanan lokal pada suatu etnis.
 
Sebagai contoh banyaknya sumber daya alam akan sagu yang ada di Papua menjadikan masyarakat di Papua cenderung mengonsumsi sagu untuk makanan pokok mereka. Begitu juga banyaknya sumberdaya lokal ubi yang ada di Jawa Tengah berpengaruh terhadap makanan lokal daerah tersebut. Sebut saja gatot, tiwul, cenil, gaplek semua berbahan dari ubi.
 
Begitu juga suku Rejang yang ada di Kabupaten Kepahiang, akibat bentukan alam dan banyaknya sungai di daerah ini yang kaya akan potensi siput air tawar kersip, menjadikan penduduk ataupun suku Rejang yang ada di Kabupaten Kepahiang sangat tergantung pada olahan makanan berbahan baku siput air tawar ini. Sebut saja kuliner yang ada di daerah ini seperti makanan olahan yang berbahan kersip; lemea dicampur dengan kersip, tumis kersip, pindang kersip,santan rebung dan kersip, selain itu penggunaan kapur sirih cangkang kersip sebagai campuran pada olahan lontong, ketupat, kue lepek binti, lepek putih dan merah,merenyahkan keripik, dan lain-lain.
Makanan lokal merupakan salah satu perwujudan budaya yang berciri lokal atau kedaerahan, spesifik pada suatu tempat, beraneka macam dan jenis yang mencerminkan potensi sumber daya alam lokal masing-masing etnis. Makanan tidak hanya sebagai sarana untuk pemenuhan kebutuhan makan dan gizi seseorang, pangan sebagai fungsi komunikasi, pangan sebagai fungsi religi dan magis, makanan juga berguna untuk mempertahankan hubungan antar manusia, simbol identitas suatu masyarakat tertentu, dan dapat pula dijadikan sebagai penunjang pariwisata yang dapat mendukung pendapatan suatu daerah.
Kersip merupakan bahan baku makanan yang banyak mengandung protein hewani. MenurutPositive Deviance Resource Centre. Keong sawah atau siput air mengandung protein sekitar 12 persen, kalsium 217 milligram, rendah kolesterol, 81 gram air, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan fosfor, semuanya terhitung dalam 100 gram keong sawah. Selain kandungan protein tersebut, siput air tawar dapat menurunkan kolesterol, sebagai pengembang otak, memperkuat kekebalan tubuh, mencegah kanker dan lain-lain.
 
Karena tingginya kandungan protein hewani yang ada pada jenis siput ini, secara langsung ketersediaan kersip akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi masyarakat yang ada di sepenjang Sungai Musi. Kekurangan kersip ditakutkan akan berpengaruh terhadap kecerdasaan masyarakat.
Bersambung...


Musnahnya Kersip Acaman Bagi Budaya dan Makanan Khas Suku Rejang (Bagian 4)

Comments0

Komentar dengan link tidak diperkenankan.

Type above and press Enter to search.