*TSd0TUWlBUC0Gpz9GSO9GpMlBA==*

Mengatasi "Blossom end Rot" Pada Tomat

Tanaman tomat dengan pemupukan yang berimbang. 
Foto: Dwi Tyas Pambudi

Tanikita.com - Kalsium (Ca) adalah unsur hara makro seperti unsur hara Nitrogen, Phospor dan Kalium yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kekurangan kalsium akan berakibat tanaman menjadi kurang maksimal perkembangannya. 


Berikut adalah beberapa fungsi kalsium secara umum pada tanaman:

1. Pembentukan dinding sel: Kalsium diperlukan untuk sintesis pectin, komponen penting dalam pembentukan dinding sel tanaman. Pectin membantu menjaga kekuatan dan integritas dinding sel, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.

2. Pengaturan keseimbangan air: Kalsium berperan dalam pengaturan transportasi air dan nutrisi di dalam tanaman. Kalsium membantu mempertahankan keseimbangan air di dalam sel-sel tanaman, sehingga mencegah pembengkakan atau dehidrasi yang dapat merusak struktur tanaman.

3. Peningkatan ketahanan terhadap penyakit: Kalsium membantu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit. Tanaman dengan kandungan kalsium yang cukup lebih tahan terhadap infeksi patogen, seperti jamur dan bakteri. Kalsium juga membantu melindungi tanaman dari kerusakan akibat stres biotik (dari organisme hidup) dan abiotik (dari faktor lingkungan).

4. Pembentukan kuncup dan pertumbuhan akar: Kalsium diperlukan untuk pembentukan kuncup dan pertumbuhan akar yang sehat pada tanaman. Kekurangan kalsium dapat menghambat pertumbuhan kuncup dan merusak perkembangan akar, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

5. Pembuahan dan perkembangan biji: Kalsium juga penting dalam pembuahan dan perkembangan biji pada tanaman berbunga. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan kelainan pada biji, seperti biji yang lemah, cacat, atau tidak berkembang dengan baik.


Penting untuk memastikan ketersediaan kalsium yang cukup bagi tanaman melalui pemupukan yang tepat. Kekurangan atau ketidakseimbangan kalsium dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan produksi yang dapat berdampak negatif pada tanaman.

Blossom end rot pada buah tomat
Foto: Wikimedia Commons


Dampak Kekurangan Kalsium pada Tanaman Tomat

Busuk pangkal buah pada tanaman tomat, juga dikenal sebagai "blossom-end rot," adalah masalah yang umum terjadi dan sering disebabkan oleh kekurangan kalsium dalam tanaman. Meskipun disebut kekurangan kalsium, masalah ini sebenarnya terkait dengan ketidakstabilan ketersediaan kalsium dalam tanaman, bukan hanya kekurangan dalam tanah.


Gejala busuk pangkal buah pada tomat meliputi:

1. Perubahan warna: Pada buah yang sedang tumbuh, bagian pangkal buah (biasanya bagian yang berlawanan dengan tangkai buah) mulai mengalami perubahan warna menjadi cokelat, kehitaman, atau keabu-abuan.

2. Lekukan dan kerusakan: Bagian yang terkena busuk biasanya menjadi lembek dan dapat mengalami lekukan, dan pada tahap yang lebih lanjut, jaringan busuk dapat terlihat dan berwarna hitam atau cokelat.


Penyebab busuk pangkal buah pada tomat umumnya terkait dengan ketidakstabilan ketersediaan kalsium dalam tanaman. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketersediaan kalsium adalah:

1. Ketidakstabilan air: Perubahan yang ekstrem antara kelebihan air dan kekeringan pada tanaman dapat menghambat penyerapan dan transportasi kalsium dalam tanaman. Penting untuk menjaga irigasi yang konsisten dan teratur.

2. Gangguan pada penyerapan akar: Kerusakan akar atau gangguan pada sistem akar tanaman, seperti kelebihan garam atau pH tanah yang tidak tepat, dapat menghambat penyerapan kalsium oleh tanaman.

3. Ketidakseimbangan nutrisi: Ketidakseimbangan nutrisi dalam tanah, terutama kadar tinggi kalium atau magnesium yang berlebihan, dapat mempengaruhi penyerapan dan penggunaan kalsium oleh tanaman.


Upaya Penanggulangan

Untuk mengatasi busuk pangkal buah pada tomat, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Menjaga kestabilan air: Pastikan tanaman mendapatkan penyiraman yang konsisten, tidak kelebihan air atau kekeringan. Sistem irigasi yang teratur dapat membantu menjaga keseimbangan air dalam tanah.

2. Memperbaiki pH tanah: Periksa pH tanah dan pastikan berada dalam kisaran yang tepat untuk penyerapan kalsium yang optimal. Jika pH tanah terlalu rendah atau terlalu tinggi, pertimbangkan untuk melakukan penyesuaian dengan menggunakan bahan penambah pH seperti kapur pertanian atau bahan asam.

3. Pemupukan yang seimbang: Pastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang seimbang dengan menggunakan pupuk yang tepat. Pupuk kalsium dapat diberikan untuk membantu meningkatkan ketersediaan kalsium dalam tanah.

4. Menghindari stres tanaman: Upayakan menjaga kondisi tumbuh tanaman tomat secara umum. Hindari gangguan pada akar, penyakit, serangan hama, dan kondisi lingkungan yang ekstrem.

***

Comments0

Komentar dengan link tidak diperkenankan.

Type above and press Enter to search.