*TSd0TUWlBUC0Gpz9GSO9GpMlBA==*

Membuat Pupuk Organik Cair dari Ampas Kopi

Ampas kopi dari alat pembuat kopi late
Foto: Pixabay.com

Tanikita.com - Luas areal pertanaman kopi di Indonesia mencapai 1,25 juta hektar, yang terdiri dari (0,91 juta hektar atau sekitar 73 persen) kebun kopi robusta dan arabika (0,34 juta hektar atau 27 persen). Dari total areal kopi baik arabika maupun robusta tersebut seluruhnya dikelola oleh petani dengan luas garapan sekitar 0,71 hektar perkeluarga untuk robusta dan 0,58 hektar untuk arabika.


Dengan banyaknya areal pertanaman kopi berimplikasi pada banyaknya produk olahan berbahan kopi yang berdampak banyaknya ampas sisa kopi. Apabila tidak dimanfaatkan sungguh sangat sia-sia. Padahal banyak penelitian yang menunjukkan kandungan unsur hara pada ampas kopi yang bermanfaat pada tanaman.


Penggunaan pupuk kimia sintetis secara over use dan terus menerus akan berdampak pada kerusakan tanah dan menimbulkan residu sisa bahan kimia buatan pada tanah. 


Oleh karena itu, Pupuk organik menjadi alternatif pengganti pupuk sintetis karena merupakan pupuk yang lengkap terkait kandungan unsur makro dan mikro serta kandungan organisme yang menguntungkan tanah. 


Ampas kopi adalah endapan atau sisa-sisa yang tersisa setelah proses penyeduhan kopi. Biasanya berbentuk butiran halus atau bubuk yang terdiri dari serbuk kopi yang tidak larut dalam air. Ampas kopi ini terbentuk karena biji kopi digiling menjadi bubuk dan kemudian diseduh dengan air panas.


Setelah kopi diseduh, ampas kopi biasanya tinggal di dalam alat seduh seperti French press, pembuat kopi tradisional, atau saringan kertas. Beberapa orang memilih untuk membuang ampas kopi, sementara yang lain menggunakannya untuk berbagai tujuan.


Beberapa cara penggunaan ampas kopi yang umum adalah:

1. Pupuk: Ampas kopi dapat digunakan sebagai pupuk organik. Kandungan nutrisi seperti nitrogen, kalium, dan fosfor dalam ampas kopi dapat memberikan manfaat bagi tanaman.

2. Pembersih: Ampas kopi dapat digunakan sebagai pembersih alami. Misalnya, ampas kopi bisa digunakan untuk menggosok-n-gosok peralatan dapur atau perabotan kayu untuk menghilangkan noda atau bau yang tidak sedap.

3. Scrub tubuh: Beberapa orang menggunakan ampas kopi sebagai scrub tubuh alami. Kombinasi antara ampas kopi dengan minyak kelapa atau minyak zaitun dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan memberikan rasa segar pada kulit.

4. Pengusir serangga: Ampas kopi juga bisa digunakan sebagai pengusir serangga alami. Misalnya, menaburkan ampas kopi di sekitar tanaman atau tempat-tempat yang sering didatangi serangga dapat membantu menjauhkan serangga seperti semut.


Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan ampas kopi ini dapat bervariasi tergantung pada preferensi individu dan kondisi setempat. Selain itu, sebaiknya pastikan ampas kopi yang digunakan tidak mengandung bahan tambahan atau kontaminan yang berbahaya sebelum digunakan untuk tujuan lain.


Ampas kopi mengandung berbagai unsur hara yang berguna bagi tanaman. Meskipun kandungannya bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis kopi, proses pengolahan, dan metode penyeduhan, berikut adalah perkiraan kandungan unsur hara yang umumnya ditemukan dalam ampas kopi:

1. Nitrogen (N): Ampas kopi mengandung nitrogen dalam jumlah yang cukup signifikan. Nitrogen adalah unsur penting yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan vegetatif yang baik.

2. Kalium (K): Ampas kopi juga mengandung kalium, yang merupakan unsur hara penting untuk perkembangan sistem akar, metabolisme air, dan kekuatan tanaman.

3. Fosfor (P): Meskipun dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan nitrogen dan kalium, ampas kopi juga mengandung fosfor. Fosfor berperan dalam perkembangan akar, pembungaan, dan pembentukan buah.

4. Magnesium (Mg): Ampas kopi mengandung magnesium, yang merupakan komponen penting dalam sintesis klorofil dan berperan dalam fotosintesis tanaman.

5. Kalsium (Ca): Meskipun dalam jumlah yang lebih rendah, ampas kopi juga mengandung kalsium. Kalsium penting untuk perkembangan dan kekuatan struktural tanaman.

6. Besi (Fe): Ampas kopi juga mengandung besi dalam jumlah yang cukup. Besi berperan dalam proses fotosintesis dan produksi klorofil dalam tanaman.


Selain unsur hara utama di atas, ampas kopi juga mengandung sejumlah kecil unsur hara mikro lainnya seperti mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), dan boron (B).


Namun, perlu diperhatikan bahwa kandungan unsur hara dalam ampas kopi mungkin tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu, penggunaan ampas kopi sebagai pupuk organik seringkali lebih efektif ketika digunakan bersama dengan bahan organik lainnya, seperti pupuk kompos atau pupuk kandang, untuk memberikan nutrisi yang seimbang bagi tanaman.


Pembuatan POC

Pupuk organik cair adalah jenis pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik alami, seperti pupuk kandang, kompos, limbah tumbuhan, dan sisa-sisa makanan. Pupuk organik cair ini biasanya dibuat melalui proses fermentasi atau dekomposisi bahan organik tersebut.


Ampas kopi dengan kandungan NPK dan unsur hara mikro lainnya dapat digunakan menjadi pupuk organik cair. Untuk pembuatan POC dapat ditambahkan ampas kopi dengan EM4 (Effective Microorganisms). Penambahan EM4 memberikan manfaat tambahan dalam penggunaan ampas kopi sebagai pupuk organik. EM4 adalah campuran mikroorganisme yang menguntungkan, termasuk bakteri, jamur, dan ragi, yang memiliki efek positif pada dekomposisi bahan organik dan kesehatan tanah.


Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat campuran ampas kopi dan EM4:

1. Kumpulkan ampas kopi yang sudah dikeringkan.

2. Siapkan EM4 yang telah dibeli dari toko pertanian atau toko khusus.

3. Dalam wadah yang cukup besar, campurkan ampas kopi dengan EM4. Perbandingan umumnya adalah 1 liter EM4 untuk 10-20 liter ampas kopi. Namun, Anda dapat menyesuaikan perbandingan ini sesuai dengan preferensi dan kebutuhan tanaman Anda.

4. Aduk campuran ampas kopi dan EM4 secara merata, pastikan semua ampas kopi tercampur dengan baik.

5. Biarkan campuran tersebut fermentasi selama beberapa minggu. Anda dapat menutup wadah dengan rapat, tetapi pastikan ada ventilasi yang cukup untuk proses fermentasi.

6. Selama fermentasi, mikroorganisme dalam EM4 akan menguraikan bahan organik dalam ampas kopi menjadi nutrisi yang lebih mudah diserap oleh tanaman.

7. Setelah beberapa minggu fermentasi, campuran ampas kopi dan EM4 siap digunakan sebagai pupuk organik.


Anda dapat menggunakan campuran ini dengan beberapa cara, seperti sebagai pupuk kompos, bahan penutup tanah, atau dicampurkan langsung ke tanah saat menanam tanaman baru. EM4 dapat membantu mempercepat dekomposisi ampas kopi dan meningkatkan kualitas tanah dengan menghancurkan bahan organik dan menghasilkan nutrisi yang lebih mudah diserap oleh tanaman.


Namun, perlu diingat bahwa penggunaan EM4 harus mengikuti petunjuk dan dosis yang direkomendasikan oleh produsen. Pastikan juga untuk menyimpan campuran ampas kopi dan EM4 dalam kondisi yang tepat, seperti menjaga kebersihan dan kelembaban yang sesuai, untuk mempertahankan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan.


Manfaat 

Penggunaan campuran ampas kopi dan EM4 dapat memberikan manfaat dalam beberapa aspek pertanian dan kebun, antara lain:

1. Peningkatan kualitas tanah: Campuran ampas kopi dan EM4 dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dengan menyediakan nutrisi dan mikroorganisme yang bermanfaat. Mikroorganisme dalam EM4 membantu menguraikan bahan organik dalam ampas kopi, sehingga meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah. Hal ini akan meningkatkan struktur tanah, retensi air, dan kemampuan tanah dalam menyediakan nutrisi bagi tanaman.

2. Peningkatan pertumbuhan tanaman: Nutrisi yang terkandung dalam campuran ampas kopi dan EM4 dapat memberikan dukungan yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Ampas kopi memberikan nutrisi seperti nitrogen, kalium, dan fosfor, sementara EM4 memberikan mikroorganisme yang membantu meningkatkan kesehatan tanaman dan menyerap nutrisi lebih efisien.

3. Pengendalian organisme patogen: Mikroorganisme dalam EM4 memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan organisme patogen dalam tanah. Dengan menggunakan campuran ampas kopi dan EM4, dapat membantu mengurangi risiko penyakit tanaman dan menjaga keseimbangan mikroba tanah yang sehat.

4. Pengurangan limbah: Penggunaan ampas kopi sebagai bahan pupuk organik dan kombinasinya dengan EM4 dapat membantu mengurangi limbah kopi yang dihasilkan. Hal ini mendukung praktik ramah lingkungan dengan memanfaatkan sisa-sisa bahan organik dan mengurangi volume sampah.


Penting untuk mencatat bahwa penggunaan campuran ampas kopi dan EM4 harus sesuai dengan petunjuk penggunaan dan dosis yang direkomendasikan oleh produsen EM4. Pastikan juga untuk melakukan uji tanah dan mempertimbangkan kebutuhan spesifik tanaman Anda agar dapat mengatur aplikasi dan dosis yang tepat.

Comments0

Komentar dengan link tidak diperkenankan.

Type above and press Enter to search.