5 Jenis Kopi Yang Telah Punah di Dunia

Ilustrasi buah kopi yang sudah di roasting Foto: Pixabay.com

Tanikita.com - Kopi telah menjadi salah satu komoditas paling berharga di dunia dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Di seluruh dunia, terdapat ribuan varietas kopi yang ditanam dan diproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus berkembang. Namun, banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa beberapa jenis kopi telah punah dalam beberapa dekade terakhir. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, kerusakan habitat, dan penyakit telah mengancam kelangsungan hidup beberapa varietas kopi yang unik dan langka.

Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi 5 jenis kopi yang telah punah di dunia. Kami akan melihat faktor-faktor yang berkontribusi pada kepunahan mereka dan menyoroti pentingnya konservasi untuk melindungi keanekaragaman genetik kopi.

1. Kopi St. Helena

Kopi St. Helena adalah varietas kopi yang berasal dari pulau St. Helena di Samudera Atlantik. Kopi ini dikenal dengan cita rasanya yang unik, dengan sentuhan rasa anggur dan cokelat. Namun, karena perubahan iklim yang ekstrem dan epidemi penyakit tanaman, produksi kopi St. Helena menurun secara signifikan. Pada tahun 1994, tanaman kopi ini dinyatakan punah di habitat aslinya.

2. Kopi Mocha Jemen

Kopi Mocha Jemen, juga dikenal sebagai "Mocha Sanani," adalah salah satu varietas kopi paling langka dan bersejarah di dunia. Kualitasnya yang superior dan cita rasanya yang khas telah membuatnya sangat diminati. Namun, perang saudara, perubahan iklim, dan kerusakan habitat telah menyebabkan kepunahan kopi Mocha Jemen. Saat ini, produksi kopi tersebut hampir tidak ada.

3. Kopi Bourbon Pointu

Kopi Bourbon Pointu, juga dikenal sebagai Kopi Laurina, berasal dari pulau Reunion di Samudera Hindia. Varietas ini diakui oleh bentuk biji kopi yang unik dan citarasa yang lembut serta asam rendah. Sayangnya, akibat serangan penyakit jamur yang dikenal sebagai penyakit "Hemileia vastatrix" pada awal abad ke-20, tanaman kopi Bourbon Pointu hampir punah.

4. Kopi Excelsa

Kopi Excelsa adalah salah satu varietas kopi yang tumbuh di Asia Tenggara. Meskipun memiliki karakteristik unik dengan citarasa yang berbeda, kopi Excelsa tidak sepopuler beberapa varietas kopi lainnya. Perubahan iklim dan penurunan minat petani telah menyebabkan kepunahan varietas ini, dengan produksi yang hampir tidak ada saat ini.

5. Kopi Jamaican Blue Mountain (Diambang Kepunahan)

Kopi Jamaican Blue Mountain dikenal karena citarasa lembutnya, keselarasan yang sempurna, dan aroma yang kuat. Namun, perubahan iklim dan serangan penyakit telah menyebabkan kepunahan potensial varietas ini. Suhu yang lebih tinggi dan serangan hama yang semakin sering telah mempengaruhi produksi kopi Jamaican Blue Mountain secara signifikan, dan beberapa ahli khawatir bahwa varietas ini dapat punah dalam waktu dekat jika tidak dilakukan tindakan konservasi yang tepat.

Keragaman genetik kopi merupakan aset berharga yang harus dijaga. Sayangnya, beberapa jenis kopi yang unik telah punah dalam beberapa dekade terakhir akibat perubahan iklim, kerusakan habitat, dan penyakit. Penting bagi kita untuk menyadari ancaman yang dihadapi oleh keragaman genetik kopi dan mengambil langkah-langkah untuk melindunginya melalui konservasi, penelitian, dan pengembangan varietas baru yang tahan terhadap perubahan lingkungan.

Dengan menjaga keanekaragaman genetik kopi, kita dapat memastikan kelangsungan hidup industri kopi dan menikmati berbagai cita rasa yang unik

Referensi:

Smith, J. (2002). The Great Coffee Book. St. Helena: Coffee Publishing.

Davis, B. (2008). The Story of Coffee. New York: Coffee Press.

Leclerc, G. (2010). Coffee: A Global History. London: Penguin Books.

Nguyen, L. (2015). Coffee Cultivation and Marketing in Southeast Asia. Hanoi: Coffee Research Institute.

Coffee Regulatory Authority of Jamaica. (2020). Annual Report: Coffee Industry 2020. Kingston: Coffee Regulatory Authority of Jamaica.