*TSd0TUWlBUC0Gpz9GSO9GpMlBA==*

Siput Sebagai Indikator Biologis Kesehatan Air

Ilustrasi Jenis-Jenis Siput Foto: pixabay.com


Pencemaran perairan dapat diketahui dengan melihat kondisi komunitas biota atau organisme yang berada dalam perairan tersebut. Jika lingkungan perairan mendapat tekanan akibat pencemaran, maka keragaman jenis suatu komunitas biotik perairan menjadi menurun.


Indikator biologi (bioindikator) merupakan sebuah sifat makhluk hidup yang bereaksi (respons) secara langsung dan relatif cepat terhadap adanya perubahan kualitas, kuantitas dan kondisi ekosistem atau sistem lingkungan perairan.


Sebagian besar organisme yang ada di perairana hidup sebagai bentos dan makrobentos. 


Makrobentos merupakan salah satu kelompok terpenting dalam ekosistem perairan sehubungan dengan perannya sebagai organisme kunci dalam jaring makanan. Selain itu tingkat keanekaragaman yang terdapat di lingkungan perairan dapat digunakan sebagai indikator pencemaran Probosuno dalam Zulaikha (2012).


Sebagai makrobentos, Siput air tawar baik digunakan sebagai bioindikator karena hidupnya relatif menetap pada waktu yang lama, bentuknya yang relatif tetap, ukuran besar sehingga mudah untuk identifikasi, pergerakan terbatas, hidup di dalam dan di dasar perairan. 


Dengan sifat demikian, perubahan kualitas air dan subtrat tempat hidupnya sangat mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman makrozoobentos. Kelimpahan dan keanekaragamannya sangat dipengaruhi oleh toleransi dan sensitivitasnya terhadap perubahan lingkungan. Kisaran toleransi dari makrozoobentos terhadap lingkungan berbeda-beda (Wilhm, 1975 dalam Marsaulina, 1994).


Sebagai indikator biologis pencemaran perairan, berkurangnya jumlah populasi siput air tawar merupakan indikasi perairan sudah tercemar.

Comments0

Komentar dengan link tidak diperkenankan.

Type above and press Enter to search.