*TSd0TUWlBUC0Gpz9GSO9GpMlBA==*

Pengendalian Layu Bakteri dan Fusarium

Fusarium, Spp. Foto: pixabay.com


Tanikita.comLayu pada tanaman adalah gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyakit, kondisi lingkungan, atau masalah perawatan. Berikut adalah beberapa gejala umum yang terkait dengan layu pada tanaman:


Ketika tanaman cabai layu, ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya. Beberapa penyebab umum layunya tanaman cabai meliputi:

1. Kekurangan air: Jika tanaman cabai tidak mendapatkan cukup air, daun dan batangnya dapat mengalami kekeringan dan layu. Pastikan tanaman cabai Anda mendapatkan penyiraman yang cukup terutama saat cuaca panas atau tanahnya kering.

2. Kekurangan nutrisi: Tanaman cabai membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Jika tanaman cabai tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, daunnya bisa menguning dan tanaman menjadi layu. Pastikan Anda memberikan pupuk yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman cabai.

3. Serangan hama atau penyakit: Beberapa hama atau penyakit seperti serangga pengisap, kutu daun, kutu putih, atau penyakit layu seperti layu fusarium dapat menyebabkan tanaman cabai menjadi layu. Periksa tanaman cabai secara teratur untuk mendeteksi adanya tanda-tanda serangan hama atau penyakit, dan segera lakukan tindakan pengendalian yang sesuai jika ditemukan.

4. Kondisi lingkungan yang ekstrem: Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin, terlalu banyak paparan sinar matahari, atau angin kencang dapat menyebabkan tanaman cabai menjadi layu. Pastikan tanaman cabai terlindungi dari kondisi lingkungan yang ekstrem dan berikan naungan jika diperlukan.


Jika tanaman cabai Anda mengalami layu, coba identifikasi penyebabnya dan lakukan langkah-langkah perbaikan yang sesuai. Jika Anda tidak yakin, sebaiknya konsultasikan dengan ahli pertanian atau petani lokal yang dapat memberikan saran yang lebih spesifik berdasarkan kondisi tumbuhan cabai Anda.


Pada artikel ini akan kita bahas mengenai penyebab layu akibat penyakit. Ada dua macam organisme parasit penyebab layu pada tanaman cabai layu, yaitu akibat serangan jamur dan bakteri. Serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut memiliki efek yang sama, yaitu menyebabkan tanaman cabe menjadi layu dan mati.


1. Layu Bakteri

     Penyakit layu bakteri pada tanaman cabe di akibatkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri parasit tersebut menyerang dan menginfeksi area perakaran, pangkal batang, tunas, daun dan batang tanaman cabe. Bakteri Pseudomonas solanacearum menginfeksi akar dan menyebabkan akar tanaman membusuk.

Pseudomonas solanacearum, juga dikenal sebagai penyebab penyakit layu bakteri pada tanaman, adalah bakteri patogenik yang menginfeksi tanaman dari famili Solanaceae (termasuk cabai, tomat, kentang, dan terong) serta tanaman dari famili lainnya. Berikut adalah beberapa informasi penting tentang Pseudomonas solanacearum:

Gejala:

1. Tanaman mengalami layu pada waktu yang berbeda dalam sehari. Layu biasanya dimulai dari daun pucuk dan kemudian menyebar ke bagian bawah tanaman. Gejala awal serangan bakteri Pseudomonas solanacearum terlihat jika terdapat bagian tanaman yang tiba-tiba layu. Pada awalnya serangan bakteri ini tidak menyebabkan tanaman cabai layu secara keseluruhan, melainkan hanya beberapa bagian tanaman saja baik itu pucuk daun, tunas atau daun tua. Kemudian tanaman cabe akan layu secara keseluruhan dan akhirnya mati. Tanaman yang terinfeksi Pseudomonas solanacearum tetap layu pada malam hari maupun siang hari

2. Daun-daun tanaman menjadi kuning atau menguning secara bertahap.

3. Batang tanaman mungkin tampak layu atau berubah warna menjadi cokelat pada bagian dalamnya.

4. Sistem akar dapat mengalami pembusukan dan tampak cokelat atau hitam.


Penyebab:

Pseudomonas solanacearum adalah penyebab utama penyakit layu bakteri pada tanaman cabai. Bakteri ini dapat menyebar melalui tanah terkontaminasi, air irigasi, peralatan pertanian, dan bibit yang terinfeksi. Bakteri ini dapat memasuki tanaman melalui luka pada akar atau melalui akar yang sehat.

Pengendalian:

1. Gunakan benih yang bersih dan bebas dari bakteri. Pastikan benih yang digunakan telah melalui perlakuan sanitasi yang tepat.

2. Praktik sanitasi yang baik dengan membersihkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dan peralatan pertanian yang terkontaminasi.

3. Lakukan rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak peka terhadap Pseudomonas solanacearum untuk mengurangi populasi bakteri di tanah.

4. Jaga kelembaban tanah yang seimbang untuk menghindari kondisi yang mempromosikan pertumbuhan bakteri.

5. Hindari penggunaan air irigasi yang terkontaminasi. Gunakan air yang bersih dan hindari penyiraman berlebihan.

6. Penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap Pseudomonas solanacearum dapat membantu mengurangi risiko infeksi.

7. Jika terjadi serangan berat, pemusnahan tanaman yang terinfeksi dapat diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit ke tanaman lain.

8. Penerapan fungisida atau bakterisida yang direkomendasikan oleh ahli pertanian dapat membantu dalam pengendalian penyakit ini. Produk dipasaran untuk mengatasi layu bakrti dapat dipergunakan seperti Plantomycin, Agref, Baktocyn.  


2. Layu Fusarium

   Layu Fusarium pada cabai adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur Fusarium spp., terutama Fusarium oxysporum. Ini adalah salah satu penyakit yang umum terjadi pada tanaman cabai. Layu Fusarium pada cabai dapat menyebabkan penurunan produksi dan kualitas buah yang signifikan. 

Penyakit layu fusarium apabila sudah menyerang tanaman cabai dapat menghabisi seluruh tanaman dan menyebabkan gagal panen. 

Jamur jenis ini menyerang tanaman  kapan saja, baik di musim kemarau maupun pada musim hujan. Serangan berat biasanya terjadi pada musim hujan dengan kelembaban yang tinggi, karena pada kondisi tersebut cendawan Fusarium oxysporum mudah berkembang biak dan mudah menyebar. Penyebaran cendawan Fusarium oxysporum dibantu oleh air, peralatan pertanian dan manusia. Pertumbuhan spora cendawan Fusarium oxysporum mempengaruhi pasokan air sehingga tanaman menjadi layu dan mati secara perlahan.

Berikut adalah beberapa informasi penting tentang penyakit ini:


Gejala:

1. Daun tanaman cabai menjadi kuning dan layu secara bertahap, mulai dari bagian atas tanaman. Gejala yang terjadi pada pembibitan adalah pucuk tanaman yang tiba-tiba layu dan mati. Gejala serangan layu fusarium pada tanaman muda dan tanaman dewasa adalah jika terdapat tanaman cabai yang layu pada siang hari dan kelihatan segar kembali pada sore hari. Fenomena tersebut berlangsung kurang lebih selama tujuh hari sebelum akhirnya tanaman cabe mengering dan mati

2. Pangkal Batang tanaman dapat mengalami pembusukan dan memperlihatkan bercak cokelat atau kehitaman.

3. Apabila akar tanaman yang terinfeksi dicabut, akan terlihat mengalami pembusukan, mengakibatkan akar tampak berwarna cokelat atau hitam.


Pengendalian:

1. Penggunaan benih yang tahan terhadap Fusarium dapat membantu mencegah infeksi awal.

2. Rotasi tanaman dengan tanaman non-solanaceous (tidak termasuk keluarga Solanaceae seperti tomat, terong) dapat mengurangi risiko infeksi.

3. Hindari penggunaan tanah yang terkontaminasi atau media tanam yang terinfeksi.

4. Jaga kebersihan alat-alat pertanian dan hindari penyebaran patogen melalui alat-alat tersebut.

5. Jika terjadi serangan, tanaman yang terinfeksi sebaiknya segera dikeluarkan dari area pertanaman untuk mengurangi penyebaran penyakit.

6.  Pengapuran lahan dengan dolomit atau kapur pertanian akan menekan perumahan jamur penyebab layu.

7. Penerapan fungisida tertentu yang direkomendasikan oleh ahli pertanian dapat membantu mengendalikan penyakit ini, terutama jika infeksi sudah cukup parah. Jenis fungisida seperti Mankozeb, benomil, metalaksil dapat mengurangi serangan jenis jamur ini. 

***

Comments0

Komentar dengan link tidak diperkenankan.

Type above and press Enter to search.