![]() |
Rancangan pra desain Ibu Kota Negara (IKN) baru Sumber: Tangkapan Layar Youtube Presiden Joko Widodo |
Tanikita.com-Rancangan pra desain Ibu Kota Negara (IKN) “Istana Garuda” sudah beredar di dunia maya, dalam unggahan di Instagram Presiden Joko Widodo. Presiden mengharapkan masukan kepada seluruh warga Negara Indonesia terkait desain ataupun rancangan IKN tersebut. Unggahan tersebut mendapatkan tanggapan yang beragam dari berbagai kalangan, pro dan kontra menjadi hal yang biasa untuk menyempurnakan desain IKN tersebut.
Sebuah Ibu Kota Negara yang baru, memerlukan sebuah rancangan atau pun desain yang baik. Hal ini untuk menunjukkan identitas dan menjadi simbol kebanggaan bangsa. Desain rencana Istana Presiden “Istana Garuda” di IKN Kalimantan Timur yang beredar saat ini merupakan pra desain dari rancangan seniman patung bernama Nyoman Nuarta.
Menurut Nyoman Nuarta pra desain “Istana Garuda” rancangannya mempunyai makna yang melambangkan sosok Burung Garuda yang kuat, tak kenal menyerah disiplin penuh dedikasi, satya wacana, serta pemelihara keseimbangan dunia. Sebagai pra desain dari sebuah rencana besar yang belum difinalisasi, rancangan Istana Negara tersebut masih memungkinkan untuk diubah untuk kesempurnaan. Sumbangsih pemikiran anak negeri masih sangat terbuka seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo.
Sembari mencari desain dan sumbangsih pemikiran para ahli untuk menjadikan desain IKN yang mewakili karakteristik bangsa Indonesia, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan groundbreaking Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur akan segera dilaksanakan pada tahun ini. Ini menjadi bukti bahwa pembangunan IKN tersebut segera dilaksanakan. Suharso juga optimis tanggal 17 Agustus tahun 2024 Presiden Joko Widodo dapat merayakan Ulang Tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia di Ibu Kota yang baru.
Sebuah desain IKN yang baik, sudah barang tentu memiliki unsur-unsur keterwakilan identitas bangsa Indonesia. Bangsa ini merdeka merupakan jerih payah dan perjuangan berbagai entitas di negeri ini yang heterogen. Untuk menghormati dan menjaga keutuhan seluruh entitas yang ada, desain tersebut haruslah memuat beberapa hal: Pertama, hendaknya desain Istana Negara tersebut dapat memayungi seluruh entitas bangsa baik agama, suku, ras maupun golongan seperti semboyan kita saat ini “Bhinneka Tunggal Ika”.
Indonesia merupakan negara dengan keberagaman suku bangsa dan agama. Di Indonesia agama yang diakui oleh negara ada 6 agama, dengan 714 suku bangsa dan memiliki 1.100 bahasa. Simbol-simbol ataupun desain memungkinkan tidak condong terhadap suatu suku tertentu atau agama tertentu. Hal ini untuk menghindari klaim sepihak ataupun anggapan IKN tersebut milik etnis atau agama tertentu. Karena Istana tersebut bukan merupakan tempat ibadah suatu agama yang memerlukan sebuah simbol agama. Hal ini untuk menghormati dan menghargai keberagaman, demi menghindari perpecahan suku bangsa dan agama.
Kedua, simbol ataupun desain tidak mengandung unsur atau melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). IKN tidak memunculkan sebuah simbologi ataupun desain yang mengarah pada trauma masa lalu bagi masyarakat ataupun warga negara. Hal tersebut untuk menjaga keberlangsungan Istana Negara Tersebut. Sebagai contoh yang terjadi di Amerika, patung penemu Benua Amerika Christoper Columbus yang dihancurkan oleh warga kulit hitam di sana. Menurut warga kulit hitam di Amerika, Christoper Columbus merupakan pembunuh orang pribumi, dan mengarusutamakan budaya genosida. Penemu Benua Amerika itu melakukan penjajahan yang sangat kejam terhadap suku ras tertentu.
Ketiga, Negara Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki luas daratan 1.919.400 kilometer persegi. Karena merupakan negara agraris, desain haruslah mempunyai karakteristik sebuah negara agraris yang modern agar menjadikan motivasi segenap bangsa untuk meningkatkan hasil pertanian agar mencapai swasembada berbagi sektor pertanian. Potensi pertanian Indonesia haruslah ditonjolkan dan diberikan ruang dalam desain IKN tersebut, negara agraris merupakan roh bangsa Indonesia.
Keempat, negara Indonesia merupakan negara maritim dengan 17.508 pulau dengan potensi laut yang melimpah. Indonesia atau Nusantara pernah berjaya pada masa Kerajaan Majapahit yang berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk yang berkuasa dari tahun 1350-1389 dengan menguasai wilayah Nusantara, Desantara, Indocina, Dwipantara, dan India. Perluasan wilayah tersebut merupakan politik ekspansi Patih Mangkubumi Gadjah Mada.
Penguasaan secara luas wilayah tersebut merupakan buah pencapaian kekuatan negara maritim yang dimiliki oleh kerajaan Majapahit pada masa itu dan menjadi bukti sejarah. Sebagai negara yang merupakan warisan Majapahit seharusnya maritim merupakan prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan mengelola potensi ataupun kekayaan laut kita bukan lagi ekspansi wilayah. Simbologi untuk memberikan semangat jiwa maritim harus juga masuk menjadi sebuah desain dalam rancangan IKN yang baru.
Semua unsur-unsur tersebut merupakan jati diri ataupun karakteristik bangsa Indonesia. Memasukkan unsur tersebut merupakan bentuk menghargai keberagaman baik budaya, agama, suku, ras dan golongan serta menghormati potensi Indonesia sebagai Negara Agraris dan Maritim.
Comments0
Komentar dengan link tidak diperkenankan.